Wednesday, August 1, 2012

PERANAN DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BATU BARA DALAM MENYAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN DAN IDUL FITRI 1433 H


Lima Puluh - Batu Bara, 16 Juli 2012

Kabupaten Batu Bara merupakan daerah otonom baru yang memiliki potensi di beberapa aspek diantaranya aspek peternakan. Dengan luas wilayah yang tidak begitu luas, Kabupaten Batu Bara memiliki spot-spot peternakan yang terus dapat ditumbuhkembangkan sebagai salah satu sektor unggulan yang secara tidak langsung memberikan keuntungan/keunggulan bagi Pemerintah Kabupaten Batu Bara sebagai salah satu daerah sentra produksi ternak. Berdasarkan sensus ternak pada tahun 2010 dan tahun 2011 terjadi peningkatan populasi ternak di Kabupaten Batu Bara. Pada tahun 2010 khususnya sapi 24.432 ekor, kambing 18.459 ekor, dan domba 8.030 ekor meningkat pada tahun 2011 sapi 25.813 ekor,19.624 kambing, dan 8.660 domba.
Menjelang Bulan Suci Ramadhan 1433 H, tingkat kebutuhan daging di Kabupaten Batu Bara meningkat. Hal ini seiring dengan kebiasaan/kebudayaan masyarakat Kabupaten Batu Bara dengan menyambut Ramadhan dengan istilah “Punggahan”, dimana permintaan daging (sapi/kerbau) sangat tinggi.
Dinas Peternakan Kabupaten Batu Bara di bawah arahan drh. H. Hasriansyah Idris, MM selaku Kepala Dinas melalui Kegiatan Pengawasan Pemotongan Hewan Pada Hari-Hari Besar Keagamaan, Program Kesehatan Masyarakat Veteriner yang telah berlangsung 2 (dua) tahun berturut-turut mulai tahun 2011 dan 2012 sangat berperan aktif dalam Pengawasan (Monitoring) Pemotongan Ternak di Kabupaten Batu Bara. Bersama-sama dengan Petugas Kesehatan Hewan (Matri Ternak) Kecamatan, Petugas Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Batu Bara turun langsung ke pusat-pusat pemotongan ternak untuk mengadakan pemeriksaan ternak sebelum dipotong (ante mortem) untuk menetapkan status kesehatan hewan khususnya dalam menghindari penyakit zoonosis (menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya). Disamping itu dilakukan juga pemeriksaan ternak setelah dipotong/daging (post mortem) untuk memastikan bahwasannya daging yang berasal dari ternak tersebut Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) sesuai syari’ah Islam. Mengingat ada beberapa penyakit hewan yang tidak nampak secara klinis pada pemeriksaan ante mortem.
Kegiatan Pengawasan Pemotongan Ternak di Kabupaten Batu Bara terus berlanjut dilakukan hingga menjelang dan sesudah Hari Raya Idul Fitri 1433 H mengingat tingkat konsumsi daging pada saat itu cukup tinggi. Di samping itu, pengawasan pemotongan ternak juga dilakukan pada Hari Raya Idul Adha dimana jumlah pemotogan hewan qurban di Kabupaten Batu Bara meningkat di setiap tahunnya. Sebagai informasi, berdasarkan data Dinas Peternakan Kabupaten Batu Bara jumlah pemotongan hewan qurban pada tahun 2010 sebanyak 491 ekor sapi, 401 ekor kambing dan 125 ekor domba, sedangkan pada tahun 2011 jumlah pemotongan hewan qurban sebanyak 560 ekor sapi, 274 ekor kambing dan 105 ekor domba.
            Berdasarkan data tersebut di atas, tidak menutup kemungkinan pada tahun 2012 ini jumlah pemotongan ternak khususnya sapi akan meningkat baik pada menjelang Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri 1433 H, maupun Hari Raya Idul Adha 1433 H, mengingat potensi peternakan di Kabupaten Batu Bara yang cukup menjanjikan dalam pemenuhan ketersediaan ternak potong bagi masyarakat Batu Bara khususnya, bahkan masyarakat Sumatera Utara pada umumnya. Dengan demikian peran Dinas Peternakan sangat penting dalam memberikan jaminan ketentraman bathin masyarakat (konsumen) akan keamanan pangan asal hewan (daging).
Sehubungan dengan ini, dihimbau kepada setiap pelaku usaha di bidang peternakan untuk memeriksakan ternaknya yang akan dipotong kepada petugas kesehatan hewan Dinas Peternakan Kabupaten Batu Bara untuk memastikan status kesehatan hewan/ternak-nya. Sikap kooperatif masyarakat sebagai konsumen juga sangat diharapkan untuk senantiasa lebih berhati-hati dalam memilih produk ternak (daging) untuk dikonsumsi.

Oleh: drh. H. Rian Arisandy (Pj. Kasi. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan Dinas Peternakan Batu Bara)