Lima Puluh - Batu
Bara, 16 Juli 2012
Kabupaten Batu Bara merupakan daerah otonom baru yang
memiliki potensi di beberapa aspek diantaranya aspek peternakan. Dengan luas wilayah
yang tidak begitu luas, Kabupaten Batu Bara memiliki spot-spot peternakan yang terus
dapat ditumbuhkembangkan sebagai salah satu sektor unggulan yang secara tidak
langsung memberikan keuntungan/keunggulan bagi Pemerintah Kabupaten Batu Bara
sebagai salah satu daerah sentra produksi ternak. Berdasarkan sensus ternak
pada tahun 2010 dan tahun 2011 terjadi peningkatan populasi ternak di Kabupaten
Batu Bara. Pada tahun 2010 khususnya sapi 24.432 ekor, kambing 18.459 ekor, dan domba
8.030 ekor meningkat pada tahun 2011 sapi 25.813 ekor,19.624 kambing, dan 8.660
domba.
Menjelang Bulan Suci Ramadhan
1433 H, tingkat kebutuhan daging di Kabupaten Batu Bara meningkat. Hal ini
seiring dengan kebiasaan/kebudayaan masyarakat Kabupaten Batu Bara dengan
menyambut Ramadhan dengan istilah “Punggahan”, dimana permintaan daging
(sapi/kerbau) sangat tinggi.
Dinas Peternakan Kabupaten Batu
Bara di bawah arahan drh. H. Hasriansyah Idris, MM selaku Kepala Dinas melalui
Kegiatan Pengawasan Pemotongan Hewan Pada Hari-Hari Besar Keagamaan, Program
Kesehatan Masyarakat Veteriner yang telah berlangsung 2 (dua) tahun
berturut-turut mulai tahun 2011 dan 2012 sangat berperan aktif dalam Pengawasan
(Monitoring) Pemotongan Ternak di Kabupaten Batu Bara. Bersama-sama dengan
Petugas Kesehatan Hewan (Matri Ternak) Kecamatan, Petugas Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Batu Bara turun langsung ke pusat-pusat pemotongan ternak untuk mengadakan pemeriksaan ternak
sebelum dipotong (ante mortem) untuk menetapkan status kesehatan hewan khususnya dalam
menghindari penyakit zoonosis (menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya).
Disamping itu dilakukan juga pemeriksaan ternak setelah dipotong/daging (post
mortem) untuk memastikan bahwasannya daging yang berasal dari ternak tersebut Aman,
Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) sesuai syari’ah Islam. Mengingat ada
beberapa penyakit hewan yang tidak nampak secara klinis pada pemeriksaan ante
mortem.
Kegiatan Pengawasan Pemotongan Ternak di Kabupaten Batu
Bara terus berlanjut dilakukan hingga menjelang dan sesudah Hari Raya Idul
Fitri 1433 H mengingat tingkat konsumsi daging pada saat itu cukup tinggi. Di
samping itu, pengawasan pemotongan ternak juga dilakukan pada Hari Raya Idul
Adha dimana jumlah pemotogan hewan qurban di Kabupaten Batu Bara meningkat di
setiap tahunnya. Sebagai informasi, berdasarkan data Dinas Peternakan Kabupaten
Batu Bara jumlah pemotongan hewan qurban pada tahun 2010 sebanyak 491 ekor
sapi, 401 ekor kambing dan 125 ekor domba, sedangkan pada tahun 2011 jumlah
pemotongan hewan qurban sebanyak 560 ekor sapi, 274 ekor kambing dan 105 ekor
domba.
Berdasarkan data
tersebut di atas, tidak menutup kemungkinan pada tahun 2012 ini jumlah
pemotongan ternak khususnya sapi akan meningkat baik pada menjelang Ramadhan,
Hari Raya Idul Fitri 1433 H, maupun Hari Raya Idul Adha 1433 H, mengingat potensi peternakan di Kabupaten Batu Bara yang
cukup menjanjikan dalam pemenuhan ketersediaan ternak potong bagi masyarakat
Batu Bara khususnya, bahkan masyarakat Sumatera Utara pada umumnya. Dengan
demikian peran Dinas Peternakan sangat penting dalam
memberikan jaminan
ketentraman
bathin masyarakat (konsumen) akan keamanan pangan asal hewan (daging).
Sehubungan dengan ini, dihimbau kepada setiap
pelaku usaha di bidang peternakan untuk memeriksakan ternaknya yang akan
dipotong kepada petugas kesehatan hewan Dinas Peternakan Kabupaten Batu Bara
untuk memastikan status kesehatan hewan/ternak-nya. Sikap kooperatif masyarakat
sebagai konsumen juga sangat diharapkan untuk senantiasa lebih berhati-hati
dalam memilih produk ternak (daging) untuk dikonsumsi.
Oleh: drh. H. Rian Arisandy (Pj. Kasi. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan Dinas Peternakan Batu Bara)